- Nama : Adhitya Dewanta
- Kelas : XII IPA
- Tanggal Praktikum : 26-September-2013
- Judul : Difraksi Cahaya
- Tujuan : menentukan panjang gelombang cahaya
A.
Dasar
Teori
Difraksi yaitu
pembelokan arah gelombang ketika melewati celah atau penghalang. Sebagai gelombang,
cahaya juga dapat mengalami difraksi. Cahaya yang melewati celah akan mengalami
difraksi dan jika di belakangannya ada layar, pada layar akan terdapat pola
berupa pita terang dan pita gelap secara berselang-seling, mirip dengan hasil interferensi
pada celah ganda Young.
B.
Alat
dan Bahan
1. Lampu
tabung lengka dengan dudukannya
2. Sumber
tegangan
3. Celah
tunggal dengan lebar 0.1 m, 0.3 m, 0.6 m
4. Filter
berwarna (merah, biru, ungu, hijau)
5. Kabel
secukupnya
6. Layar
berskala
7. Kamera
8. penggaris
C.
Langkah Kerja
1.
Susunlah lampu, celah, dan layar seperti gambar berikut
2. Nyalakan
lampu dan amati cahaya yang sampai di layar. Buatlah sketsa hasil pengamatan.
Aturlah jarak layar dengan celah sehingga hasil pengamatan tampak jelas.
Ukurlah jarak antara garis-garis pada layar.
Informasi
:
·
Garis-garis pada layar
merupakan hasil interferensi antara cahaya yang mengalami difraksi akibat
melewati celah sempit. Pola interferensi yang dihasilkan akibat peristiwa
difraksi celah tinggal antara garis-garis terdekat memenuhi persamaan.
λ = d sin θ
atau λ
=
3. Ukurlah
jarak antar garis pada layar dengan cara menghitung banyaknya garis tiap cm
pada layar. Lakukan percobaan untuk lebar celah yang berbeda.
4. Lakukan
percobaan dengan filter cahaya yang berbeda, kemudian masukan data hasil
percobaan ke dalam tabel.
D.
Data
Hasil Percobaan
1. Sketsa
hasil pengamatan pada layar.
100 L/nm
|
300 L/nm
|
600 L/nm
|
2. Data
filter 1 berwarna merah
No
|
Lebar
Celah (d)
|
Jarak
Celah ke layar (L)
|
Jarak
antar garis (p)
|
Panjang
gelombang (λ)
|
1
|
0,1
nm
|
0,1
m
|
5
x
|
0,005λ
|
2
|
0,3
nm
|
0,1
m
|
4,5
x
|
0,045λ
|
3
|
0,6
nm
|
0,1
m
|
0,15λ
|
|
3. Data
filter 2 berwarna biru
No
|
Lebar
Celah (d)
|
Jarak
Celah ke layar (L)
|
Jarak
antar garis (p)
|
Panjang
gelombang (λ)
|
1
|
0,1
nm
|
0,1
m
|
0,005λ
|
|
2
|
0,3
nm
|
0,1
m
|
0,06λ
|
|
3
|
0,6
nm
|
0,1
m
|
0,18λ
|
|
4. Data
filter 3 berwarna ungu
No
|
Lebar
Celah (d)
|
Jarak
Celah ke layar (L)
|
Jarak
antar garis (p)
|
Panjang
gelombang (λ)
|
1
|
0,1
nm
|
0,1
m
|
0,015
|
0,0075λ
|
2
|
0,3
nm
|
0,1
m
|
0,02
|
0,06λ
|
3
|
0,6
nm
|
0,1
m
|
0,03
|
0,18λ
|
5. Data
filter 4 berwarna hijau
No
|
Lebar
Celah (d)
|
Jarak
Celah ke layar (L)
|
Jarak
antar garis (p)
|
Panjang
gelombang (λ)
|
1
|
0,1
nm
|
0,1
m
|
0,012
|
0,006λ
|
2
|
0,3
nm
|
0,1
m
|
0,016
|
0,048λ
|
3
|
0,6
nm
|
0,1
m
|
0,022
|
0,132λ
|
E.
Analisis
Data
1. Dari
data hasil pengamatan tiap warna cahaya, pola apa yang dihasilkan? Jelaskan
→ membentuk pola
panah dari semua filter dan lebar celahnya, tapi terdiri dari bayangan panah
terang dan gelap. Tiap lebar celah (100L/nm,300L/nm,600L/nm) memiliki jumlah
bayangan yang berbeda.
2. Berapa
panjang gelombang masing-masing warna cahaya? Bandingkan dengan data panjang
gelombang cahaya berdasarkan referensi yang anda miliki. Apakah ada perbedaan
atau kesamaan? Berikan penjelasan.
→ panjang
gelombang untuk warna merah = 0,005λ; biru = 0,005λ; ungun = 0,0075λ; dan hijau
= 0,006λ dalam (100L/nm). Panjang gelombang dari data yang diperoleh pun sama
dengan referensi, yang menyatakan bahwa besarnya hampir sama besar.
F.
Kesimpulan
Jadi panjang gelombang masing-masing
warna pada satu jenis celah memiliki besar yang hampir sama, hanya berbeda
sedikit saja. Difraksi itu akan terjadi apabila cahaya itu di pantulkan melalui
celah kecil. Untuk mengurangi besarnya
kesalahan yang terjadi, dapat kita lakukan dengan cara merancang alat dengan
benar, lebih teliti lagi dalam melakukan percobaannya.
0 komentar:
Posting Komentar