MAKALAH
PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN
Tentang
PROSEDUR
DAN RANCANGAN PENGELOLAAN KELAS
Disusun
Oleh:
Kelompok
VII
Inggrat Welano : 1414010258
Heri
Priyanto :
1414010298
M.
Attakhori Rusji : 1414010340
M.
Syukri : 1414010235
Dosen Pembimbing :
Zulvia Trinova, S. Ag,
M.Pd
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN IMAM
BONJOL PADANG
1438 H/ 2017 M
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis ucapkan atas
kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
tersusunlah makalah ini dari berbagai sumber sebagai tugas perkuliahan pada
mata kuliah “Pengelolaan Pembelajaran”.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw.
Yang mana beliau telah memberi kita petunjuk kepada jalan yang benar.
Semoga dengan disusunnya makalah Pengelolaan Pembelajaran yang
bertema “Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Pembelajaran” ini dapat menambah wawasan
kita sebagai calon pendidik dalam mengelola kelas nantinya
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada dosen mata kuliah Pengelolaan
Pembelajaran, dan teman-teman yang membantu dalam menyelasaikan makalah ini,
kritik yang membangun informasi dan gagasan yang inovatif tetap kami harapkan
di kemudian hari, agar kami bisa menjadi lebih baik.
Padang, 28 April 2017
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam suatu pembelajaran diperlukan adanya pengelolaan
kelas, agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien.
Pengelolaan kelas yaitu suatu keterampilan yang dimiliki guru untuk
mengkondisikan kelasnya agar pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.
Dalam mengelola kelas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru yaitu
seperti prosedur dan rancangan pengelolaan kelas.
Sebelum mengelola kelas seharusnya guru telah
memiliki rancangan bagaimana agar kelas dapat berjalan secara optimal dan
prosedur yang baik. Tindakan optimal yang dilakukan
guru dalam melakukan kegiatan pengelolaan kelas
bukanlah tindakan yang imaginatif semata-mata akan tetapi memerlukan kegiatan
yang sistematik berdasarkan langkah-Iangkah bagaimana
seharusnya kegiatan itu dilakukan.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan
masalahnya yaitu:
1. Bagaimana
prosedur pengelolaan kelas?
2. Bagaimana
rancangan pengelolaan kelas?
3. Bagaimana
kendala yang terdapat dalam prosedur dan rancangan pengelolaan kelas?
4. Bagaimana
solusi prosedur dan rancangan pengelolaan kelas?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prosedur
Pengelolaan Kelas
1. Pengertian
Prosedur Pengelolaan Kelas
Di
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, prosedur adalah cara mengerjakan suatu
pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya.[1]
Prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang
berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan
dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi. [2]
Menurut
Ismail Masya “prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling
berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu
untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang”. Jadi
dapat disimpulkan bahwasannya prosedur ialah suatu rangkaian cara kerja atau
kegiatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang sistematis dengan urutan
waktu dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan.
Kata
Pengelolaan berasal dari Bahasa Inggris yang berarti “management”. Di dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, pengelolaan ialah pengurusan, penyelenggaraan.[3]
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah penyelenggaraan atau
pengurusan agar sesuatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan
efisien.[4]
Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia kelas artinya pangkat, tingkat, ruang,
golongan, kalangan. Kelas dalam arti sempit yaitu ruangan yang dibatasi oleh
empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses
pembelajaran. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang
merupakan bagian dari masyarakat sekolah sebagai kesatuan diorganisir menjadi
unit kerja secara dinamis yang
menyelenggarakan kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai
suatu tujuan.
Syaiful
Bahri dan Aswan Zain menyatakan bahwa “pengelolaan
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran”. Sedangkan Menurut Wragg, “Pengelolaan kelas adalah segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak-anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, bagaimanapun cara dan bentuknya
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran”. Sedangkan Menurut Wragg, “Pengelolaan kelas adalah segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak-anak berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, bagaimanapun cara dan bentuknya
Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan
pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
pembelajaran dengan maksud agar tercapai kondisi optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar sebagaimana yang diharapkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prosedur pengelolaan kelas merupakan
serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta
kondisi kelas yang optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
2. Prosedur
Pengelolaan Kelas
Prosedur
merupakan langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam mengelola kelas.
Prosedur ini menyangkut dimensi pencegahan (preventif) dan dimensi penyembuhan
(kuratif).
a.
Prosedur Dimensi
Pencegahan
Prosedur
pencegahan merupakan tindakan yang dilakukan guru dalam mengatur anak didik,
lingkungan dan peralatan kelas, serta format pembelajaran sehingga mendukung
terhadap suasana belajar yang menyenangkan dan pencapaian prestasi belajar yang
tinggi. Dengan kata lain, prosedur pencegahan ini menyangkut segala tindakan
guru sebelum tingkah laku yang menyimpang dan mengganggu proses pengajaran
muncul. Keberhasilan dalam tindakan pencegahan merupakan salah satu indikator
keberhasilan manajemen kelas. Konsekuensinya adalah guru dalam menentukan
langkah-langkah dalam rangka manajemen kelas harus merupakan langkah yang
efektif dan efisien untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun
langkah-langkah pencegahan dalam pengelolaan kelas yaitu:
1)
Peningkatan kesadaran diri sebagai
guru
Peningkatan
kesadaran diri sebagai guru merupakan hal
yang paling strategis dan mendasar karena dengan adanya rasa kesadaran
diri sebagai guru akan mampu
meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang menjadi modal dasar
dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini dapat menghilangkan sikap otoriter dan
sikap permisif yang dipandang kurang manusiawi dan kurang realistik.
Implikasinya di kelas, akan tampak pada sikap guru yang demokratis, sikap yang
stabil, kepribadian yang harmonis, berwibawa. Penampakkan sikap ini akan
menumbuhkan respon positif bag siswa siswa.
2)
Peningkatan Kesadaran Pada Siswa.
Kurangnya
kesadaran peserta didik akan menumbuhkan sikap suka marah, mudah tersinggung,
dan dapat memungkinkan peserta didik melakukan tindakan-tindakan yang kuran
terpuji dan dapat mengganggu kondisi pembelajaran. Dengan itu untuk
meningkatkan kesadaran peserta didik perlu melaksanakan hal-hal berikut : (1)
memberitahukan akan hak dan kewajiban sebagai peserta didik, (2) memperhatikan
kebutuhan, keinginan dan dorongan motivasi kepada peserta didik, (3)
menciptakan suasana saling menghormati dan rasa keterbukaan antara guru dan
peserta didik.
3)
Sikap Jujur Dan
Tulus
Guru
hendaknya bersikap jujur dan tulus terhadap peserta didik. Sikap ini mengandung
makna bahwa guru dalam segala tindakannnya tidak boleh berpura-pura bersikap
dan bertindak apa adanya. Guru dengan sikap dan kepribadiannya sangat
mempengaruhi lingkungan belajar karena tingkah laku, cara menyikapi dan
tindakan guru merupakan stimulus yang akan direspon oleh peserta didik.[5]
4)
Mengenal Dan Menemukan
Alternatif Pengelolaan Kelas
Seorang guru
harus mampu mengidentifikasi berbagai penyimpangan tingkah laku siswa yang
sifatnya individual maupun kelompok, termasuk penyimpangan yang disengaja
maupun tidak disengaja. Guru juga harus mengenal berbagai pendekatan yang
paling tepat. Selain itu, sebagai guru
juga perlu belajar dari pengalaman guru-guru lainnya yang gagal atau berhasil,
hal ini dimaksudkan agar guru dapat mencari alternatif yang bervariasi dan tepat dalam menangani berbagai masalah pengelolaan
kelas.
5)
Menciptakan Kontrak Sosial
Pada
dasarnya kontrak sosial diciptakan sangat berkaitan dengan standar tingkah laku
yang diharapkan seraya memberi gambaran tentang fasilitas beserta
keterbatasannya dalam memenuhi kebutuhan siswa. Untuk mengelola kelas, norma
berupa kontrak sosial atau daftar aturan, tata tertib dengan sanksinya yang
mengatur kehidupan di dalam kelas, perumusannya harus dibicarakan atau
disetujui bersama oleh guru dan siswa. Jadi, dengan kata lain perumusan dari
kontrak sosial tidak dibenarkan jika hanya disepakati oleh satu pihak saja,
misalnya hanya disetujui oleh pihak guru saja.
b.
Prosedur Dimensi Penyembuhan
Prosedur
pengelolaan kelas yang bersifat kuratif merupakan tindakan yang dilakukan guru
sebagai respon untuk mengatasi tingkah laku anak yang menyimpang atau
mengganggu itu. Dalam hal ini, guru dituntut untuk berusaha menumbuhkan
kesadaran anak dan tanggung jawab memperbaiki tingkah lakunya sehingga yang
bersangkutan bisa kembali berpartisipasi aktif dalam pengajaran. Adapun
langkah-langkah penyembuhan dalam pengelolaan kelas sebagai berikut :
1)
Mengidentifikasi Masalah
Pada tahapan ini
seorang guru harus melakukan kegiatan untuk mengenal dan
mengetahui masalah-masalah pengelolaan kelas yang timbul dalam suatu kelas.
Kemudian mengidentifikasi jenis-jenis penyimpangan, sekaligus mengetahui latar
belakang yang membuat siswa melakukan penyimpangan perilaku.
2)
Menganalisis masalah
Seorang guru
harus menganalisis penyimpangan pada siswa dan menyimpulkan latar belakang
terjadinya penyimpangan tingkah laku dan
sumber-sumber dari penyimpangan itu. Setelah ditemukan penyimpangan, guru menentukan
alternatif-alternatif penanggulangan atau penyembuhan dari penyimpangan
tersebut.
3)
Menilai alternatif-alternatif
pemecahan
Pada tahapan
ketiga ini guru menilai dan memilih alternatif pemecahan berdasarkan sejumlah
alternatif yang telah tersusun. Sesudah terpilih alternatif pemecahan yang
dianggap tepat, selanjutnya guru mengaplikasikan alternatif pemecahan itu.
4)
Mendapatkan balikan
Pada tahapan
keempat ini guru melakukan kegiatan kilas balik. Tujuannya untuk menilai
keampuhan pelaksanaan dari alternatif pemecahan yang dipilih untuk mencapai
sasaran yang sesuai dengan yang direncanakan. Kegiatan kilas balik dilakukan
oleh guru dalam bentuk pertemuan dengan siswa, diusahakan dengan penuh
ketulusan, semata-mata untuk perbaikan dan kepentingan siswa dan sekolah.
Selain itu, perlu disikapi perilaku guru pada saat pertemuan tersebut. Agar
diantara kedua pihak dapat saling memperbaiki dan saaling mengingatkan untuk
kepentingan bersama.
B. Rancangan
Pengelolaan Kelas
Menurut bahasa rancangan berasal dari kata rancang yang artinya membuat
gambar bentuk bangunan secara kasar (hanya garis-garis besarnya), menyusun
dalam pikiran tentang rencana pekerjaan yang akan dilaksanakan.[6]
Rancangan berarti apa yang dirancang. Rancangan dapat diartikan sebagai
serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang
rasional untuk mencapai tujuan tertentu.[7]
Jadi, rancangan pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun
secara sistematis agar terciptanya kondisi kelas yang kondusif dan optimal
Dalam kaitannya dengan tugas guru, berarti guru
menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang
disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk tujuan
menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran bagi siswa yang optimal. Dalam
penyusunan rancangan pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya :
1.
Pemahaman terhadap arti, tujuan dan
hakikat pengelolaan kelas, akan memberikan arah kepada apa, mengapa dan
bagaimana harus berbuat dalam pengelolaan kelas.
2.
Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya. Yakni, setiap saat
seorang siwa akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu dalam
lingkungannya.
3.
Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan
penyimpangan yang dilakukan oleh siswa, melalui identifikai masalah
penyimpangan yang dihadapinya.
4.
Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam
pengelolaan kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam menyesuaikan
pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan oleh siswa.
5.
Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan pengelolaan
kelas.[8]
Kelima faktor di
atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan
pengelolaan kelas. Setelah rancangan tersebut disusun, hal yang terpenting,
yaitu proses pelaksanaannya. Peranan dan pengaruh guru menjadi penting karena
disamping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan rancangan, maka
sikap, tingkah laku, kepribadian, serta kemampuan berinterksi merupakan aspek
yang perlu mendapat perhatian.
Langkah-langkah proses
pengelolaan kelas, antara lain:
1.
Memahami hakikat konsep dan tujuan pengelolaan kelas.
2.
Menentukan permasalahnya baik dari
segi prevenrtif atau kuratif.
3.
Mempertimbangkan hakikat anak yang memiliki tingkat pertumbuhan dan
perkembangan sendiri, lalu memperhatikan kenyata’an penyimpangan perilaku yang
ada.
4.
Menentukan pemasalahan dari segi
individu maupun kelompok.
5.
Menyusun rancangan pengelolaan kelas
dari segi preventis individul atau kelompok.
6.
Menjabarkan langkah-langkah kegiatan rancangan pengelolaan kelas.
7.
Melaksanakan rancangan yang telah disusun, dimana fungsi dan peranan guru
sangat menentukan.[9]
8.
Melakukan monitoring untuk
mengetahui sejauh mana hasil pemecahan masalah itu dilaksanakan dan ditaati
atau telah terjadi perkembangan baru.
C. Kendala
Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas
Berbagai konsep mengenai prosedur dan rancangan pengelolaan kelas telah
dibahas sebelumnya. Implementasi dari konsep dan realisasi usaha tersebut bukan
merupakan suatu hal yang dapat terwujud begitu saja tanpa ada kendala/rintangan
yang akan dijumpai oleh para guru di sekolah. Ini berarti bahwa terdapat
sejumlah faktor yang dapat berpengaruh dalam merealisasikan konsep-konsep
tersebut.
Kendala-kendala
yang biasa dijumpai diantaranya:
1.
Masih ada guru yang kurang memahami
konsep-konsep mengenai prosedur dan rancangan pengelolaan kelas secara global.
2.
Ada beberapa guru yang tidak dapat
meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru.
3.
Guru kurang memahami berbagai
pendekatan dalam pengelolaan kelas, sehingga guru tidak dapat memilih
pengelolaan yang tepat pada pelaksanaan prosedur pengelolaan kelas.
4.
Guru tidak melaksanakan pengelolaan
kelas sesuai prosedur dan rancangan yang telah disusun.
D. Solusi
Prosedur dan Rancangan Pengelolaan Kelas
Setiap kendala atau permasalahan selalu ada
solusinya, begitu juga dalam permasalahan pengelolaan kelas. Solusi dari
berbagai kendala di atas adalah sebagai berikut:
1. Pengajar
harus selalu memperdalam pengetahuan dan pemahamannya mengenai prosedur,
rancangan dan strategi pengelolaan kelas.
2. Pengajar
harus dapat meningkatkan kesadarannya sendiri sebagai guru dan kepribadian yang
dimiliki guru harus disenangi siswa.
3. Pengajar
harus mendalami konsep-konsep berbagai pendekatan pengelolaan kelas.
4. Pengajar
harus melaksanakan pengelolaan kelas berdasarkan prosedur, rancangan dan
strategi yang telah disusunnya agar pengelolaan kelas berjalan lancar dan
efektif.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prosedur pengelolaan kelas merupakan
serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta
kondisi kelas yang optimal supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efisien. Prosedur ini menyangkut dimensi
pencegahan (preventif) dan dimensi penyembuhan (kuratif).
Rancangan pengelolaan kelas yaitu serangkaian kegiatan yang disusun secara
sistematis agar terciptanya kondisi kelas yang kondusif dan optimal. Dalam
penyusunan rancangan pengelolaan kelas dipengaruih oleh lima faktor. Setelah rancangan tersebut disusun, hal yang terpenting, yaitu proses
pelaksanaannya.
Setiap kegiatan pasti memiliki kendala-kendala atau permasalahan yang
dihadapi begitu juga dengan prosedur dan rancangan pengelolaan kelas. Namun
disetiap permasalahan akan selalu ada solusi untuk mengatasinya.
B. Saran
Setelah mempelajari prosedur dan pengelolaan kelas,
sebagai calon pendidik sudah seharusnya bagi kita untuk dapat memahami prseudr
dan pengelolaan kelas dengan baik agar dapat diaplikasikan dilapangan nantinya.
Karena hal ini sangat penting bagi kelangsungan proses belajar mengajar.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Badudu,
J.S. dan S.M. Zaid, Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996
Jones,
Vern dan Louise Jones, Manajemen Kelas Komprehensif, Jakarta: Kencana,
2012
Majid, Abdul,
Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006
Rachman,
M, Manajemen Kelas, Jakarta: Depdikbud.
Ditjen. Dikti Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1998
Sodikin,
dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Airlangga, 2002
Yasin,
Sulchan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, Surabaya: AMANAH Surabaya, 1995
[1] J.S. Badudu dan S.M. Zaid, Kamus
Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), h. 1092
[5] M. Rachman, Manajemen Kelas.
(Jakarta: Depdikbud. Ditjen. Dikti Proyek
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1998), h. 76
[6] Sulchan Yasin, Loc,Cit., h.
207
[7] Vern Jones dan Louise Jones, Manajemen
Kelas Komprehensif, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 41
[8] Ibid, h. 42
[9] Sodikin, dkk, Manajemen
Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Airlangga, 2002), h. 58
0 komentar:
Posting Komentar